Langsung ke konten utama

makalah teknologi pendidikan kelompok 3


PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pada dunia pendidikan teknologi memiliki peranan yang penting yaitu sebagai alat bantu untuk mempermudah kegiatan. Seperti halnya dalam dunia pendidikan digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat memudahkan seorang pendidik dalam menyampaikan materi yang disampaikannya.
Penggunaan teknologi terbukti sangat membantu aktivitas proses belajar di kelas, terutama untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Namun pada kenyataan sekarang ini, banyak pendidik yang hanya ingin melaksanakan tugas dengan cepat tanpa memperhatikan tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik tersebut. Hal ini menyebabkan kualitas belajar siswa menurun dan tidak kreatif, merupakan salah satu dari problem pendidikan yang harus diatasi dan harus dicari solusinya dengan menggunakan pendekatan teknologi pendidikan.
2.      Rumusan Masalah
A.    Apa saja problem pendidikan aktual?
B.     Bagaimana menganalisis dan memecahkan problem pendidikan?
3.      Tujuan
A.    Menjelaskan berbagai problem pendidikan.
B.     Menjelaskan berbagai model pemecahan masalah.






PEMBAHASAN
A.    Teknologi Pembelajaran dan Manfaatnya
Era informasi dan pengenalan teknologi di dunia pendidikan telah mengubah paradigma pembelajaran. Di era ini, menurut UNESCO, lembaga-lembaga pendidikan tidak hanya dituntut untuk mendorong peserta didik untuk belajar (to learn), tetapi juga dituntut untuk dapat mendorong peserta didik untuk belajar menguasai ilmu (learning to acquire knowledge), mempromosikan aktivitas belajar bertindak (learning to act), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar untuk kehidupan (learning for life), dengan paradigma belajar sepanjang hayat (life long learning).[1]
Pengaruh penggunaan Teknologi telah masuk dalam dunia pendidikan, dan telah membawa dampak positif yang besar dalam system pendidikan di Indonesia, serta menciptakan suatu paradigma baru dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara khusus Teknologi mempunyai kemampuan dan kontribusi yang  sangat besar dalam merubah budaya belajar. Perubahan paradigma ini, lebih mengarah pada terciptanya budaya learning how to learn, dan budaya long live learning yang tidak tergantung tempat dan waktu. Keunggulan Teknologi yang diperankan oleh Internet dalam menyediakan informasi siapa saja,  yang ditayangkan secara  multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya belajar khususnya dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Saat ini, banyak lembaga pendidikan (berbagainegara,  telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan Teknologi. Pendidikan seperti ini dinamakan sebagai e-Education, e-Learning, e-Campus, e-digital, Tele-Education, Cyber-Campus,  Virtual  University, dan lain-lain yang  juga dilengkapi dengan digital library atau virtual-library termasuk didalamnya e-book.[2]
Terdapatempatmanfaatbesarperanteknologidalampendidikan:
1.      Sebagaialatpengelolaanpengetahuan.
2.      Sebagaialatpembelajaran.
3.      Sebagaialatpengelolaanusaha.
4.      Sebagaialatpengkajian.[3]
B.     Permasalahan dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Pendidikan.
Dalam  menerapkan  konsep  dan  prinsip  teknologi dalam  pendidikan  dan  pembelajaran,  perludiperhatikan  adanya  masalah,  isu,  ataupun  tantangan  agar  teknologi  dapat  membantu  proses pembelajaran secara optimal. Permasalahan dan tantangan dimaksud secara garis besar meliputi perbedaan  kondisi  wilayah  atau  daerah  dan  praktik  atau  pelaksanaan  pendidikan  di lembaga-lembaga pendidikan.
a.    Kondisi daerah/wilayah
Kondisi geografis, demografis, ekonomis, dan budaya negara kita bervariasi. Perbedaan tersebut membawa perbedaan, seperti keterbatasan dalam sumber daya manusia, sumber daya non-manusia, infrastruktur teknologi komunikasi, mobilitas tenaga ahli komunikasi,pasokan tenaga listrik, langka atau  kurangnya  dana  untuk  mendukung  pengembangan  teknologi dalam  pendidikan,  khususnya pendidikan  yang  menghasilkan  calon  guru,  dan  sebagainya.  Masalah  atau  isu-isu  tersebut berdampak  pada  banyaknya  sekolah  yang belum  terjamah  teknologi  informasi  dan  komunikasi maju seperti komputer dan internet.
b.   Praktik/ pelaksanaan
Terdapat perbedaan besar antar-daerah atau sekolah dalam penggunaanteknologi untuk pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, satu di antaranya karena perbedaan keterampilan pihak dosen/guru dalam menggunakan Teknologi. Faktor lain karena kurikulum pendidikan calon  guru  yang  belum  memasukkan  teknologi  sebagai  bagian  integral  dalam  proses  pembelajaran. Ketiadaan  sarana  dan  prasarana  penunjang  teknologi  juga  merupakan  faktor  penting  penyebab bervariasinya lembaga-lembaga pendidikan dalam memanfaatkan teknologi. Bagi banyak guru terutama di pedesaan atau daerah terpencil, akses ke komputer atau produk teknologi pendidikan yang lain masih  berupa  impian.  Sebaliknya,  bagi  dosen/guru-guru  di  perkotaan  telah  banyak  yang  dapat memanfaatkan  kemajuan  teknologi  untuk  pendidikan,  seperti internet,  komputer multimedia,  VCD, DVD, dan sebagainya.Secaraterincimasalah-masalahtersebutdapatdijelaskansebagaiberikut.
1)      Kurikulum
·         Belum  dikembangkannya  kurikulum  yang  berkenaan  dengan  teknologi  informasi  dan komunikasi  (ICT),  baik  sebagai  matapelajaran  yang  berdiri  sendiri  maupun  terintegrasi  dengan matapelajaran lain sesuai konsep pembelajaran terpadu.
·         DalampelaksanankurikulumdanpembelajaranbelumsepenuhnyamemanfaatkanTeknologiinformasidankomunikasi.
·         Evaluasiprestasibelajarsiswabelummengacupadapemanfaatanteknologi.
2)      Pendidik dosen/guru
·         Pengembangan staf pengajar agar memiliki kemampuan profesional di bidang teknologi masihbanyak  mengalami  hambatan,  baik  disebabkan  oleh  terlalu  banyaknya  staf  maupun  karena terbatasnya  waktu,  sarana,  dana,  dan  tenaga  yang  tersedia.  Padahal dosen/guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang inovatif agar teknologi dapat diterapkan dengan baik sehingga memberi manfaat kepada siswa.
·         Sikap pendidik yang enggan mengikuti perubahan dan  rasa  takut terhadap teknologi informasi baru.  Ada  pendapat  yang  menyatakan bahwa dosen/guru  sebagi mana halnya mahasiswa/siswa,  hanya mau mempelajari keterampilan baru mana kala ada tuntutan kebutuhan untuk itu. Mereka enggan mengikuti inovasi teknologi bila teknologi tersebut tidak relevan dengan masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka melaksanakan tugas mereka.
3)      Perangkat Keras (Hardware)
·         Terbatasnya akses untuk mendapatkan produk teknologi baru.
·         Ketidaksesuaian produk-produk teknologi dengan kebutuhan pemakai.
·         Terbatasnya biaya pengadaan perangkat keras teknologi.
·         Kesulitan mengikuti cepatnya perkembangan produk teknologi.
·         Terbatasnya biaya pemeliharaan.
·         Kesulitan pengoperasian perangkat keras.
·         Kesulitan mengadakan perbaikan, perawatan, dan penggantian suku cadang.
4)      Perangkat Lunak (Software)
·         Masalah hak cipta yang harus dihormati/dihargai jika hendak menggunakan hak milik orang lain karena untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Hak Cipta banyak biaya yang harus dikeluarkan.
·         Sedikitnya produk pengembangan perangkat lunak untuk semua bidang studi dan semua jenis, jenjang, atau tingkatan pendidikan.
·         Terbatasnya inovasi pengembangan perangkat lunak yang dapat memacu pengembangan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi.
·         Kebanyakan perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa Inggris. Pengguna yang tidak menguasai bahasa Inggris akan mengalami kesulitan.
5)      Jaringan Informasi
·         Belum luasnya pengembangan jaringan informasi, baik yang bersifat lokal, regional, maupun global/internasional pada setiap lembaga pendidikan.
·         Belum meratanya penyebarluasan informasi tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
6)      Paket Pembelajaran
·         Terbatasnya pengembangan paket belajar dengan memanfaatkan teknologi untuk keperluan pembelajaran.
·         Sedikitnya paket pembelajaran yang ada di pasaran yang sesuai dengan kebutuhan setempat.
7)      Evaluasi
·         Ketiadaan prosedur dan instrumen evaluasi yang menyangkut pengembangan danpemanfaatan teknologi.
·         Sedikitnya kajian/penelitian secara sistematis dampak penggunaan teknologi terhadap proses dan hasil belajar siswa.
8)      Dana
·         Keterbatasan sumber dana untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi.

C.     Strategi Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Agar  teknologi dapat  bermanfaat  secara  optimal  dalam  meningkatkan  kualitas  dan  produktivitas pembelajaran,  maka  perlu diterapkan strategi sesuai konsep dan prinsip  teknologi pembelajaran. Langkah-langkah sistematis pengembangan dan pemanfaatan teknologi secara terperinci meliputi desain, pengembangan/produksi, pemanfaatan, pengelolaan,  dan  evaluasi.[4] Berikut ini disajikan strategi sistematis pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran:
1)      Pengembangan Kurikulum
Rusman (2009: 1) berpendapat bahwa perkembangan yang terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun isu-isu di dalam dan di luar negeri merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Senada dengan pendapat Rusman, Sumantri (1994: 25) menambahkan bahwa pembangunan pada masa kini dan masa yang akan datang menuntut perubahan dan inovasi kurikulum.[5]Pengembangan kurikulum dan pelajaran berkaitan dengan kegiatan yang menghasilkan produk baru.[6]
Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi maupun komunitas, segala aktivitas, kehidupan, cara kerja, metode belajar, gaya hidup maupun cara berpikir. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek kehidupan sehari-hari, bahkan bisa juga dikembangkan menjadi kegiatan wira usaha.[7]
2)      Pengembangan Sumber Daya Manusia
Teknologi pendidikan merupakan bidang keilmuan yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi proses belajar dengan memanfaatkan beraneka sumber belajar termasuk teknologi yang tepat guna agar tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien. Teknologi pendidikan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. [8]
Heinich, et al seperti yang dikutip oleh Prawiradilaga (2012: 68) menyebutkan bahwa belajar sebagai pengembangan pengetahuan, keahlian, atau sikap ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Pada dasarnya melalui belajar, manusia dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan, keahlian, dan sikap sebagai sumber daya dalam memenuhi kebutuhannya. Belajar dapat memberikan perubahan dalam diri setiap manusia.
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun, jikakualitas sumber daya manusia Indonesia rendah, maka negara asing akan dengan leluasa menguras sumber daya alam yang ada di Indonesia dan sumber daya manusia yang ada tidak dapat bersaing dengan negara lain. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyediakan berbagai macam sumber belajar. Melalui pemanfaatan beraneka sumber belajar, diharapkan proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.[9]
Peran teknologi pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia meliputi: 1) memfasilitasi belajar melalui proses merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi sumber-sumber belajar; 2) memecahkan permasalahan belajar dengan memadukan berbagai bidang keilmuan secara terintegrasi; 3) memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan menkaji semua kondisi dan saling berkaitan diantaranya; 4) menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar; 5) memberikan pilihan pemecahan permasalahan kinerja organisasi secara sistematis melalui teknologi kinerja dan desain instruksional; dan 6) menciptakan inovasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran serta menyebarkannya.[10]
3)      Penyiapan perangkat lunak/software
·         Mengembangkan/memproduksi program teknologi berbasis komputer multi media, seperti hypermedia, interactive video, CD-ROM, DCD, VCD.
·         Mengembangkan prototype program teknologi
·         Mengoleksi program teknologi dengan jalanmembeli atau berlangganan.
·         Mengadakan ujicoba/evaluasi penggunaan program teknologi untuk pembelajaran.
4)      Penyiapan perangkat keras/hardware
·         Identifikasi kriteria perangkat keras teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
·         Meneliti rasio yang paling efektif tentang jumlah perangkat keras dan perangkat  lunak dengan jumlah siswa dan guru/dosen.
·         Meneliti cara memasang (installing) peralatan teknologi.
·         Mengembangkan kriteria pemilihan peralatan teknologi.
5)      Pengelolaan, Organisasi, dan Lingkungan (Setting)
·         Mendirikan pusat-pusat teknologi (pusat teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dan pembelajaran) di berbagai tingkatan/wilayah: PT, Sekolah, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, dan seterusnya).
·         Memaksimalkan penggunaan pusat-pusat teknologi yang ada untuk mengembangkan dan memproduksi program teknologi.
·         Menjalin kerjasama antar instansi/lembagayang terkait untuk mendapat dukungan (universitas, pusat teknologi, dan sekolah).
·         Mengembangkan jaringan informasi (network) antar pengembangan dan pengguna  teknologi, baik lokal, regional, maupun internasional (menggunakan internetdan website).[11]




PENUTUP
Kesimpulan
A.    Teknologi Pembelajaran dan Manfaatnya
Pengaruh penggunaan Teknologi telah masuk dalam dunia pendidikan,  dan telah membawa dampak positif yang besar dalam system pendidikan di Indonesia,  serta menciptakan suatu paradigm baru dalam penyelenggaraan pendidikan.  SecarakhususTeknologimempunyaikemampuandankontribusiyang  sangatbesardalammerubahbudayabelajar. Perubahanparadigmini, lebihmengarahpadaterciptanyabudaya learning  howtolearn,danbudaya long livelearning yang tidaktergantungtempatdanwaktu. Empatmanfaatbesarperanteknologidalampendidikan:
1.      Sebagaialatpengelolaanpengetahuan.
2.      Sebagaialatpembelajaran.
3.      Sebagaialatpengelolaanusaha.
4.      Sebagaialatpengkajian.

B.     Permasalahan dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Pendidikan.
Permasalahan dan tantangan secara garis besar meliputi perbedaan  kondisi  wilayah  atau  daerah  dan  praktik  atau  pelaksanaan  pendidikan  di lembaga-lembaga pendidikan.

C.     Strategi Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Agar  teknologi dapat  bermanfaat  secara  optimal  dalam  meningkatkan  kualitas  dan  produktivitas pembelajaran,  maka  perlu diterapkan strategi sesuai konsep dan prinsip  teknologi pembelajaran. Langkah-langkah sistematis pengembangan dan pemanfaatan teknologi secara terperinci meliputi desain, pengembangan/produksi, pemanfaatan, pengelolaan,  dan  evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Yuberti, DinamikaTeknologiPendidikan. (Bandar Lampung: IAIN RadenIntan Lampung)
Mirfani, AcengMuhtaram.  “ManfaatdanKendalaTeknologiInformasiPendidikan”.Dalamhttp://file.upi.ac.id
Priyanto,Dwi. 2006.“Peranan Teknologi Pembelajaran dalam Memecahkan Masalah Strategi Pembelajaran”. Dalam Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Volume 11 April 2006.
Triwiyanto, Teguh. 2016. “Managemen Kurikulum Dan Pembelajaran”. (Jakarta: PT Bumi Aksara.
Achyanadia, Septy. “Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas SDM”. Dalam Pascasarjana: Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 5 tahun 2016.
Haibadnan, “Inovasi Kurikulum Pembelajaran Berbasis ICT (Information Communication Technology) di Sekolah”, (https://habibadnan.wordpress.com/2010/12/20/inovasi-kurikulum-pembelajaran-berbasis-ict-information-communication-technology-di-sekolah/), diakses pada tanggal  17 Maret 2019



[1]Yuberti, DinamikaTeknologiPendidikan. Bandar Lampung: IAIN RadenIntan Lampung. Hal. 35
[2]Op. Cit. Hal. 37
[3]AcengMuhtaramMirfani. “ManfaatdanKendalaTeknologiInformasiPendidikan”.Dalamhttp://file.upi.ac.iddiaksespada 17 Maret 2019, 09.00
[4] Barbara Seels & Rita Richey, Instructional Technology, hlm. 10.
[5] Haibadnan, “Inovasi Kurikulum Pembelajaran Berbasis ICT (Information Communication Technology) di Sekolah”, (https://habibadnan.wordpress.com/2010/12/20/inovasi-kurikulum-pembelajaran-berbasis-ict-information-communication-technology-di-sekolah/), diakses pada tanggal  17 Maret 2019
[6] Teguh Triwiyanto, “Managemen Kurikulum Dan Pembelajaran”, (Jakarta: PT Bumi Aksara), 2016, hlm 86
[7] Op cit,. Habibadnan
[8]Septy Achyanadia, “Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas SDM”, Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 5. No. 1 Tahun 2016, 12-13
[9] Ibid., Septy Achyanadia, hlm 17
[10] Ibid., Septy Achanadia, hlm 20
[11] Dwi Priyanto, “Peranan Teknologi Pembelajaran dalam Memecahkan Masalah Strategi Pembelajaran”, Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, Vol. 11. No. 1 Tahun 2006, hlm 8-9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah teknologi pendidikan kelompok 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang  Di zaman modern ini,teknologi menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini menyebakan teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Mulai dari orang tua sampai anak muda, para ahli ataupun orang awam pun menggunakan teknologi di berbagai aspek kehidupan mereka. Disadari atau tidak, dunia sedang disibukkan dengan banyaknya inovasi di bidang teknologi. Banyak negara di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia, tidak terkecuali di dalam dunia pendidikan. Berkat teknologi, proses belajar mengajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi bisa juga dilaksanakan meski terpisah jarak yang cukup jauh.  Rumusan Masalah 1. Apa pengertian teknologi? 2. Apa pengertian teknologi pendidikan? 3.Bagaimana sejarah perkembangan teknologi pendidikan? Tujuan 1. Dapat mendefinisikan pengertian teknologi 2. Dapat mendefinisikan pengertian teknologi pendidikan 3.

makalah teknologi pendidikan kelompok 2

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Masalah Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberikan pengalaman langsung serta dengan memanfaatkan lingkungan. Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar di mana  saja, kapan saja, oleh siapa, dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kebutuhanya. Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan dan disiplin ilmu lainya, yang
saya akan memberi informasi tentang saluran akses internet SALURAN AKSES INTERNET DAN KECEPATAN AKSESNYA Dampak globalisasi membuat orang-orang ingin memperoleh akses internet secara cepat dengan kecepatan mencapai ribuan kilobit persekon (kbps). Apa yang dimaksud dengan kbps? Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan akses internet? Kecapatan Akses Intenet dapat diukur berdasarkan bandwith (lebar pita). Bandwith merupakan ukuran banyaknya informasi yang mengalir tiap satuan waktu atau besarnya kapasitas koneksi internet untuk transfer data. Satuan yang digunakan yaitu bit per second (bps), kilobit per second (kbps), megabit per second (Mbps). Konsep bandwith   mempunyai keterbatasan pada panjang atau   jangkauan media/kabel yang digunakan dan kecepatan maksimal transmisi data pada kabel/media tersebut. Saluran-saluran Akses Internet dan Kecepatan Aksesnya Ada beberapa cara untuk mengakses internet diantaranya adalah dengan menghubungkan