Langsung ke konten utama

makalah teknologi pendidikan kelompok 2

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan.
Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberikan pengalaman langsung serta dengan memanfaatkan lingkungan. Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar di mana  saja, kapan saja, oleh siapa, dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kebutuhanya. Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan dan disiplin ilmu lainya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran, kemungkinan ke depan akan semakin berkembang mengenai kawasan dan ruang lingkup beserta kategori teknologi pendidikan. Jadi perlu diperjelas lagi dalam memahami teknologi pendidikan, hubungan antar ruang lingkup dan peran masing-masing .
B.  Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi pendidikan?
2. Bagaimana deskripsi masing-masing kawasan dan juga deskripsi masing-masing teknologi pendidikan?
3. Bagaimana hubungan antar kawasan teknologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Memahami lebih dalam mengenai ruang lingkup teknologi pendidikan.
2.mengetahui hubungan antar kawasan teknologi pendidikan.
3. Mengetahui deskripsi masing-masing kawasan dan juga deskripsi masing-masing subkawasan teknologi pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Ruang Lingkup
Pada kamus besar bahasa indonesia ruang lingkup memiliki arti luasnya subjek yang tercakup. Ada pun ruang lingkup teknologi pendidikan disebut kawasan,secara etimologis kawasan berarti wilayah atau darah kekuasaan atau bidang kajian yang lebih kecil,terinci, dan spesifik dari cakupan suatu ilmu.
Kawasan teknologi pendidikan adalah suatu tujuan yang beroientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah dan memanfaatkan peralatan,teknik,teori dan metode berbagai banyak bidang pengetahuan. untuk merancang dan mengembangkan efektifitas serta efesiensi sumber manusia dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran.
B.  Macam-Macam Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
Desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Penjelasan mengenai masing-masing kawasan/ruang lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:[1]
Ruang lingkup dalam teknologi pendidikan meliputi:
1.    Kawasan Desain
Yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar. Kawasan desain berasal dari psikolgi pendidikan. Desain yang dikembangkan dengan sukses oleh Skinner melandasi timbulnya “gerakan” pembelajaran terprogram. Kawasan desain meliputi penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara sistematis dan sistematik,kawasan desain terdiri atas:
a.    Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematik untuk penganalisian,perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk.
Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model assure. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi.
Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck.
Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum seiolah, dan lain-lain

b.    Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Langkah-langkah desain pesan pembelajaran menurut Jerrord E. Kemp terdiri dari delapan langkah, yaitu :
a.     Pertimbangkan dahulu tujuan program pendidikan diarahkan untuk mecapai tujuan  tersebut. Berdasarkan kurikulum, pilihlah topik-topik yang akan diberikan, untuk masing-masing topik perlu dirumuskan tujuan umum pengajarannya secara eksplisit.
b.     Pelajari karakteristik siswa.
c.     Rumusan tujuan belajar yang harus dicapai dengan menggunakan kriteria tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
d.     Membuat daftar perincian isi pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan.
e.    Mengembangkan alat ukur pendahuluan untuk menentukan latar belakang siswa dan tingkatan pengetahuan siswa untuk topik yang akan diajarkan.
f.     Menentukan dan memilih kegiatan belajar mengajar dan sumber-sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mengolah isi pengajaran sehingga siswa dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
g.    Koordinasikan hal-hal yang dapat memberikan dukungan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya, seperti dana, ketenagaan, fasilitas, peralatan, dan jadwal untuk melaksanakaan kegitan pembelajaran.
h.    Menilai belajar siswa dikaitka dengan seberapa jauh mereka telah mencapai tujuan pembelajaran dengan disertai pandagan bahwa rencana yang sudah direncanakan perlu diperbaiki bila diperlukan berdasarkan masukan atau feedback yang diperoleh dari pelksanaan penilaian yang telah dilakukan.[2]

2.    Kawasan Pengembangan
Yaitu proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
Kawasan pengembangan berorientasi pada produksi media pembelajaran yang progesif, karena pengaruh kemajuan teknologi perangkat keras yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran dan menjadi cikal bakal pengembangan pengolahan sumber belajar by design.
Kawasan pengembangan meliputi:
a.    Teknologi cetak, yaitu cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutma melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi. Teknologi cetak menjadi awal dari kemunculan teknologi lain.
b.    Teknologi audiovisual, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis danelektronis untuk menyajikan pesan audio dan visual. Pesan dalam program video mencakup tidak hanya visual, namun juga gerak atau mampu menyajikan proses melalui potensi time-lapse.
c.    Teknologi berbasis komputer, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan menggunakan perangkat yang bersumber mikro prosesor. Teknologi ini merupakan teknologi digital, dengan monitor sebagai tumpuan penyaji pesan kepada peserta didik.
d.   Teknologi terpadu, yaitu cara untuk memproduksi danmenyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer. Kekhususan teknologi terpadu diantaranya terkait dengan penyajian secara acak, digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, adanya adopsi teori serta tututan interaktivitas yang tinggi dari peserta didik.

3.      Kawasan Pemanfaatan
Yaitu aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan pemanfaatan disebutkan oleh Seels dan Richey sebagai kawasan tertua diantara kawasan lain. Kawasan ini sering kena imbas kemajuan teknologi dan kebijakannya, prosedur yang digunakan memerlukan proses panjang, kerja keras, dan kerja sama pihak terkait. Kawasan pemanfaatan meliputi:
a.       Pemanfaatan media. Yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Dalam hal ini urutan, karakter peserta didik, lingkungan belajar juga harus diperhatikan.
b.      Difusi inovasi, yaitu proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Agar suatu medium dapat diterima dan digumakan dalam pembelajaran sehari-hari, tanpa ada keterpaksaan dari pihak mana pun.
c.       Implementasi dan pelembagaan, yaitu penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Implementasi tertuju pada kegiatan penggunaan yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pelembagaan adalah adanya penerimaan dimana teknologi itu menjadi bagian dari organisasi kependidikan tersebut.
d.      Kebijakan dan regulasi, yaitu sebagai aturan dan tindakan nyata dari penggunaan atau dari pembuat keputusan untuk menerima inovasi.

4.      Kawasan Pengelolaan
Yaitu bagian integral dan sering dihadapi oleh para teknologi pembelajaran. Peran pengelolaan ini sering dihadapi sebagai pimpinan atau pejabat lembaga organisasi. Pengelolaan mencakup prinsip pengelolaan umum seperti pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisaisan, pengoordinasian, dan supervisi.
Ada  empat  kategori  dalam kawasan pengelolaan:
1.      Pengeloaan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian  proyekdesain  dan  pengembangan.  para  pengelola proyek  bertanggungjawab  atas  perencanaan,  penjadwalan  dan pengendalian  fungsi desain pembelajaran  atau  jenis-jenis  proyek lain.  Peran  pengelolaan  proyek  biasanya  berhubungan  dengan cara  mengatasi  ancaman  proyek  dan  memberi  saran  perubahan kedalam.

2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan  sumber  mencakup  perencanaan,  pemantauan dan  pengendalian system pendukung  dan  pelayanan  sumber. Pengelolaan  sumber  sangat  penting  artinya karena  mengatur pengendalian  akses.  Pengertian  sumber  dapat  mencakup personil,  keuangan,  bahan  baku,  waktu,  fasilitas  dan  sumber pembelajaran. Efektifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber.
3. Pengelolaan Sistem Penyampaian
Meliputi  perencanaan,  pemantauan,  pengendalian,  “cara pendistribusian bahan pembelajaran diorganisasikan. Hal tersebut merupakan suatu gabunagan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pelajar.
4. Pengelolaan Informasi
Meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara menyimpan,  pengiriman/pemindahan  atau  pembrosesan informasi  dalam  rangka  tersedianya  sumber  untuk  kegiatan belajar.  Pengelolaan  informasi  penting  untuk  memberikan  akses dan  keakraban  revolusi  kurikulum  dan  aplikasi  desain pembelajaran.  Pengelolaan  sistem  penyimpanan  informasi  untuk tujuan  pembelajaran  tetap  akan  merupakan  komponen  penting dari bidang teknologi pembelajaran.[3]
5.      Kawasan penilaian
Yaitu kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Perbaikan dilakukan berdasarkan mesukan atau informasi yang diterima. Masih banyak pihak yang melakukan evaluasi belajar dengan cara membandingkan kemampuan seorang peserta didik dengan temannya. Penilaian yang diharapkan adalah merujuk pada tujuan pembelajaran.
Gronlund mengenalkan pula evaluasi untuk pengembangan produk, yakni evaluasi formatif dan sumatif. Kawasan penilaian beranjak dari analisis masalah, pengukuran acuan patokan (criteria-referenced test), evaluasi formatif yang bermanfaat untuk pengembangan program dan produk pembelajaran, serta evaluasi sumatif.[4]




BAB II
KESIMPULAN

Hubungan Antar Kawasan Hubungan antar kawasan dapat bersifat tidak linier, oleh karena  itu,  bagaiman  kawasan  tersebut  saling  melengkapi  dan memperlihatkan  lingkup  penelitian  dan  teori  dalam  setiap kawasan.Para  peneliti  bekerjasama  walaupun  mereka memfokuskan  pada  bidang  masing  tetapi  mereka  mengambil manfaat dari  teori  dan  praktek  dari  kawasan  lain.  Jadi hubungan antar  kawasan  bersifat  sinergetik.  Mereka  saling  bekerjasam antara  kawasn  desain  pembelajaran dengan  desain  pesan,  atau analisis  masalan  dengan  kawasan  penilaian,  jadi  mereka  saling melengkapi  setiap  kawasan  memberikan  kontribusi  kepada penelitian  maupun  teori  yang  digunakan  bersama  oleh  semua kawasan.
Berdasarkan pembahasan masalah dalam makalah ini, maka dengan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
Kawasan  teknologi  pendidikan  adalah  suatu  tujuan  yang berorientasi  pada  pendekatan  sistem  pemecahan  masalah memanfaatkan  peralatan,  teknik,  teori  dan  metode  dari berbagai  banyak  bidang  pengetahuan,  untuk  merancang, mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia  dan  mesin  dalam  memfasilitasi  dan  mempengaruhi semua  aspek  pembelajaran  sekaligus  Pedoman  agen perubahan  sistem  dan  praktek  dalam  hal  untuk  membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.
Masing-masing  kawasan  teknologi  pendidikan  bersifat  saling melengkapi  dan  setiap  kawasan  memberikan  kontribusi terhadap  kawasan  yang  lain  dan  kepada  penelitian  maupun teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan.



DAFTAR PUSTAKA
Barid Nizaruddin Wajdi ,Muh. Desain Teknologi Pembelajaran, Academi.edu.
www.academi.edu/123959377/kawasan_desain_dalam_teknologi_pembelajaran.
Majid, Abdul. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung:
            PT Remaja Rosdakarya.
Yuberti. 2016. Dinamika Teknologi pendidikan , Lampung :LP2M Iain Raden
intan lampung.
Dewi Salma Prawiradilaga. 2012.  Wawasan Tenologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.





[1] Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 161
[2] Muh. Barid Nizaruddin Wajdi, “Desain Teknologi Pendidikan”, Academi.edu. hlm 4-6
[3] Yuberti, Dinamika Teknologi Pendidikan, (Lampung: LP2M IAIN Raden Intan Lampung,2016), hlm. 127-131
[4] Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Tenologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 49-54 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah teknologi pendidikan kelompok 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang  Di zaman modern ini,teknologi menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini menyebakan teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Mulai dari orang tua sampai anak muda, para ahli ataupun orang awam pun menggunakan teknologi di berbagai aspek kehidupan mereka. Disadari atau tidak, dunia sedang disibukkan dengan banyaknya inovasi di bidang teknologi. Banyak negara di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia, tidak terkecuali di dalam dunia pendidikan. Berkat teknologi, proses belajar mengajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi bisa juga dilaksanakan meski terpisah jarak yang cukup jauh.  Rumusan Masalah 1. Apa pengertian teknologi? 2. Apa pengertian teknologi pendidikan? 3.Bagaimana sejarah perkembangan teknologi pendidikan? Tujuan 1. Dapat mendefinisikan pengertian teknologi 2. Dapat mendefinisikan pengertian teknologi pendidikan 3.
saya akan memberi informasi tentang saluran akses internet SALURAN AKSES INTERNET DAN KECEPATAN AKSESNYA Dampak globalisasi membuat orang-orang ingin memperoleh akses internet secara cepat dengan kecepatan mencapai ribuan kilobit persekon (kbps). Apa yang dimaksud dengan kbps? Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan akses internet? Kecapatan Akses Intenet dapat diukur berdasarkan bandwith (lebar pita). Bandwith merupakan ukuran banyaknya informasi yang mengalir tiap satuan waktu atau besarnya kapasitas koneksi internet untuk transfer data. Satuan yang digunakan yaitu bit per second (bps), kilobit per second (kbps), megabit per second (Mbps). Konsep bandwith   mempunyai keterbatasan pada panjang atau   jangkauan media/kabel yang digunakan dan kecepatan maksimal transmisi data pada kabel/media tersebut. Saluran-saluran Akses Internet dan Kecepatan Aksesnya Ada beberapa cara untuk mengakses internet diantaranya adalah dengan menghubungkan