BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan telah
berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan
itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan
kebutuhan.
Teknologi pendidikan
sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian
di Amerika Serikat. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi sebagai cara,
maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak
awal peradaban, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberikan
pengalaman langsung serta dengan memanfaatkan lingkungan. Teknologi pendidikan
berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar
sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar di
mana saja, kapan saja, oleh siapa, dan
dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kebutuhanya.
Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan dan disiplin ilmu
lainya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran, kemungkinan ke depan
akan semakin berkembang mengenai kawasan dan ruang lingkup beserta kategori
teknologi pendidikan. Jadi perlu diperjelas lagi dalam memahami teknologi
pendidikan, hubungan antar ruang lingkup dan peran masing-masing .
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud
dengan teknologi pendidikan?
2. Bagaimana deskripsi masing-masing
kawasan dan juga deskripsi masing-masing teknologi pendidikan?
3.
Bagaimana hubungan antar kawasan teknologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Memahami lebih dalam mengenai ruang
lingkup teknologi pendidikan.
2.mengetahui hubungan antar kawasan
teknologi pendidikan.
3. Mengetahui deskripsi masing-masing
kawasan dan juga deskripsi masing-masing subkawasan teknologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ruang Lingkup
Pada kamus besar bahasa indonesia ruang lingkup memiliki arti luasnya
subjek yang tercakup. Ada pun ruang lingkup teknologi pendidikan disebut
kawasan,secara etimologis kawasan berarti wilayah atau darah kekuasaan atau
bidang kajian yang lebih kecil,terinci, dan spesifik dari cakupan suatu ilmu.
Kawasan teknologi pendidikan adalah suatu tujuan yang beroientasi pada
pendekatan sistem pemecahan masalah dan memanfaatkan peralatan,teknik,teori dan
metode berbagai banyak bidang pengetahuan. untuk merancang dan mengembangkan
efektifitas serta efesiensi sumber manusia dalam memfasilitasi dan mempengaruhi
semua aspek pembelajaran.
B. Macam-Macam Ruang
Lingkup Teknologi Pendidikan
Desain
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi
pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik
dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk
melihat kebenaran teori yang ada. Setiap kawasan
dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan
praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap
kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu
kegiatan yang sistematik. Penjelasan mengenai masing-masing kawasan/ruang
lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:[1]
Ruang lingkup
dalam teknologi pendidikan meliputi:
1.
Kawasan Desain
Yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar.
Kawasan desain berasal dari psikolgi pendidikan. Desain yang dikembangkan dengan
sukses oleh Skinner melandasi timbulnya “gerakan” pembelajaran
terprogram. Kawasan desain meliputi penerapan berbagai teori, prinsip dan
prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan cara sistematis dan sistematik,kawasan
desain terdiri atas:
a. Desain sistem pembelajaran, yaitu
prosedur yang terorganisasi dan sistematik untuk
penganalisian,perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan
oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan
ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model
berorientasi produk.
Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran
level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih.
Contohnya adalah model assure. Model ASSURE merupakan suatu
model yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM)
atau disebut juga model berorientasi.
Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk
menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video
pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model
hannafin and peck.
Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran
untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas,
seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum seiolah, dan lain-lain
b. Desain pesan, yaitu perencanaan untuk
merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan
penerima pesan.
Langkah-langkah desain pesan pembelajaran menurut Jerrord E. Kemp terdiri
dari delapan langkah, yaitu :
a. Pertimbangkan
dahulu tujuan program pendidikan diarahkan untuk mecapai tujuan tersebut.
Berdasarkan kurikulum, pilihlah topik-topik yang akan diberikan, untuk
masing-masing topik perlu dirumuskan tujuan umum pengajarannya secara
eksplisit.
b. Pelajari
karakteristik siswa.
c. Rumusan
tujuan belajar yang harus dicapai dengan menggunakan kriteria tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur.
d. Membuat
daftar perincian isi pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan.
e.
Mengembangkan
alat ukur pendahuluan untuk menentukan latar belakang siswa dan tingkatan pengetahuan
siswa untuk topik yang akan diajarkan.
f.
Menentukan
dan memilih kegiatan belajar mengajar dan sumber-sumber pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengolah isi pengajaran sehingga siswa dapat mencapai tujuan
yang telah dirumuskan.
g.
Koordinasikan
hal-hal yang dapat memberikan dukungan dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang sesungguhnya, seperti dana, ketenagaan, fasilitas, peralatan, dan
jadwal untuk melaksanakaan kegitan pembelajaran.
h.
Menilai
belajar siswa dikaitka dengan seberapa jauh mereka telah mencapai tujuan
pembelajaran dengan disertai pandagan bahwa rencana yang sudah direncanakan
perlu diperbaiki bila diperlukan berdasarkan masukan atau feedback yang
diperoleh dari pelksanaan penilaian yang telah dilakukan.[2]
2.
Kawasan Pengembangan
Yaitu proses
penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, mencakup banyak variasi
teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV, teknologi berbasis komputer,
dan teknologi terpadu.
Kawasan pengembangan
berorientasi pada produksi media pembelajaran yang progesif, karena pengaruh
kemajuan teknologi perangkat keras yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran
dan menjadi cikal bakal pengembangan pengolahan sumber belajar by design.
Kawasan pengembangan
meliputi:
a. Teknologi cetak, yaitu cara untuk memproduksi
atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutma
melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi. Teknologi cetak menjadi awal
dari kemunculan teknologi lain.
b. Teknologi audiovisual, yaitu cara
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis
danelektronis untuk menyajikan pesan audio dan visual. Pesan dalam program
video mencakup tidak hanya visual, namun juga gerak atau mampu menyajikan
proses melalui potensi time-lapse.
c. Teknologi berbasis komputer, yaitu cara
memproduksi dan menyampaikan bahan menggunakan perangkat yang bersumber mikro
prosesor. Teknologi ini merupakan teknologi digital, dengan monitor sebagai
tumpuan penyaji pesan kepada peserta didik.
d. Teknologi terpadu, yaitu cara untuk
memproduksi danmenyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang
dikendalikan oleh komputer. Kekhususan teknologi terpadu diantaranya terkait
dengan penyajian secara acak, digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik,
adanya adopsi teori serta tututan interaktivitas yang tinggi dari peserta
didik.
3.
Kawasan Pemanfaatan
Yaitu aktivitas
menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan pemanfaatan disebutkan
oleh Seels dan Richey sebagai kawasan tertua diantara kawasan lain. Kawasan ini
sering kena imbas kemajuan teknologi dan kebijakannya, prosedur yang digunakan
memerlukan proses panjang, kerja keras, dan kerja sama pihak terkait. Kawasan
pemanfaatan meliputi:
a. Pemanfaatan media. Yaitu penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar. Dalam hal ini urutan, karakter peserta
didik, lingkungan belajar juga harus diperhatikan.
b. Difusi inovasi, yaitu proses
berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.
Agar suatu medium dapat diterima dan digumakan dalam pembelajaran sehari-hari,
tanpa ada keterpaksaan dari pihak mana pun.
c. Implementasi dan pelembagaan, yaitu
penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Implementasi tertuju pada kegiatan
penggunaan yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pelembagaan
adalah adanya penerimaan dimana teknologi itu menjadi bagian dari organisasi
kependidikan tersebut.
d. Kebijakan dan regulasi, yaitu sebagai
aturan dan tindakan nyata dari penggunaan atau dari pembuat keputusan untuk menerima
inovasi.
4.
Kawasan Pengelolaan
Yaitu bagian integral
dan sering dihadapi oleh para teknologi pembelajaran. Peran pengelolaan ini
sering dihadapi sebagai pimpinan atau pejabat lembaga organisasi. Pengelolaan
mencakup prinsip pengelolaan umum seperti pengendalian teknologi pembelajaran
melalui perencanaan, pengorganisaisan, pengoordinasian, dan supervisi.
Ada
empat kategori dalam kawasan pengelolaan:
1. Pengeloaan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan,
monitoring dan pengendalian
proyekdesain dan
pengembangan. para pengelola proyek bertanggungjawab atas
perencanaan, penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau
jenis-jenis proyek lain. Peran
pengelolaan proyek biasanya
berhubungan dengan cara mengatasi
ancaman proyek dan
memberi saran perubahan kedalam.
2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber
mencakup perencanaan, pemantauan dan pengendalian system pendukung dan
pelayanan sumber.
Pengelolaan sumber sangat
penting artinya karena mengatur pengendalian akses.
Pengertian sumber dapat
mencakup personil, keuangan, bahan
baku, waktu, fasilitas
dan sumber pembelajaran.
Efektifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua
karakteristik penting dari pengelolaan sumber.
3. Pengelolaan Sistem
Penyampaian
Meliputi perencanaan,
pemantauan, pengendalian, “cara pendistribusian bahan pembelajaran
diorganisasikan. Hal tersebut merupakan suatu gabunagan medium dan cara
penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pelajar.
4. Pengelolaan
Informasi
Meliputi perencanaan,
pemantauan dan pengendalian cara menyimpan,
pengiriman/pemindahan atau pembrosesan informasi dalam
rangka tersedianya sumber
untuk kegiatan belajar. Pengelolaan
informasi penting untuk
memberikan akses dan keakraban
revolusi kurikulum dan
aplikasi desain
pembelajaran. Pengelolaan sistem
penyimpanan informasi untuk tujuan
pembelajaran tetap akan
merupakan komponen penting dari bidang teknologi pembelajaran.[3]
5.
Kawasan penilaian
Yaitu kegiatan untuk
mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Perbaikan dilakukan
berdasarkan mesukan atau informasi yang diterima. Masih banyak pihak yang
melakukan evaluasi belajar dengan cara membandingkan kemampuan seorang peserta
didik dengan temannya. Penilaian yang diharapkan adalah merujuk pada tujuan
pembelajaran.
Gronlund mengenalkan
pula evaluasi untuk pengembangan produk, yakni evaluasi formatif dan sumatif.
Kawasan penilaian beranjak dari analisis masalah, pengukuran acuan patokan (criteria-referenced
test), evaluasi formatif yang bermanfaat untuk pengembangan program dan
produk pembelajaran, serta evaluasi sumatif.[4]
BAB II
KESIMPULAN
Hubungan Antar Kawasan Hubungan antar kawasan
dapat bersifat tidak linier, oleh karena itu,
bagaiman kawasan tersebut
saling melengkapi dan memperlihatkan lingkup
penelitian dan teori
dalam setiap kawasan.Para peneliti
bekerjasama walaupun mereka memfokuskan pada
bidang masing tetapi
mereka mengambil manfaat
dari teori dan
praktek dari kawasan
lain. Jadi hubungan antar kawasan
bersifat sinergetik. Mereka
saling bekerjasam antara kawasn
desain pembelajaran dengan desain
pesan, atau analisis masalan
dengan kawasan penilaian,
jadi mereka saling melengkapi setiap
kawasan memberikan kontribusi
kepada penelitian maupun teori
yang digunakan bersama
oleh semua kawasan.
Berdasarkan pembahasan
masalah dalam makalah ini, maka dengan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
antara lain :
Kawasan teknologi
pendidikan adalah suatu
tujuan yang berorientasi pada
pendekatan sistem pemecahan
masalah memanfaatkan
peralatan, teknik, teori
dan metode dari berbagai
banyak bidang pengetahuan,
untuk merancang, mengembangkan
dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan
mesin dalam memfasilitasi
dan mempengaruhi semua aspek
pembelajaran sekaligus Pedoman
agen perubahan sistem dan
praktek dalam hal
untuk membagi dalam mempengaruhi
perubahan dalam social.
Masing-masing kawasan
teknologi pendidikan bersifat
saling melengkapi dan setiap
kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan
yang lain dan
kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh
semua kawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Barid Nizaruddin
Wajdi ,Muh. Desain Teknologi Pembelajaran, Academi.edu.
www.academi.edu/123959377/kawasan_desain_dalam_teknologi_pembelajaran.
Majid, Abdul. 2004. Pendidikan
Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung:
PT Remaja
Rosdakarya.
Yuberti. 2016. Dinamika
Teknologi pendidikan , Lampung :LP2M Iain Raden
intan
lampung.
Dewi Salma
Prawiradilaga. 2012. Wawasan
Tenologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[1] Abdul Majid, Pendidikan
Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
hlm. 161
[3] Yuberti, Dinamika
Teknologi Pendidikan, (Lampung: LP2M IAIN Raden Intan Lampung,2016), hlm.
127-131
Komentar
Posting Komentar